MEKSIKO

MEKSIKO
Pewartaan Injil di Meksiko dimulai oleh para misionaris yang berangkat bersama penjajah Spanyol. Injil segera merasuk ke dalam jiwa orang Meksiko berkat penampakan Perawan Maria kepada seorang Indian bernama Juan Diego di Guadalupe.
Situasi Gereja Meksiko pada abad lalu ditandai dengan kemartiran. Hal ini terjadi karena pemerintah berusaha memusnahkan kehadiran Gereja Katolik melalui Konstitusi sekuler dan melarang umat katolik untuk melakukan ibadat secara terbuka. Akibatnya, pada tahun 1927 meletuslah suatu pemberontakan rakyat dengan pasukan bersenjata tersendiri di bawah panji-panji yang menampilkan Hidup Kristus Raja dan gambar Perawan Maria dari Guadalupe.
Para Xaverian tiba di Meksiko pada tahun 1951 dengan tujuan membawa karisma St. Conforti ke empat bidang pelayanan. Dalam bidang pendidikan, mereka mendirikan kolese-kolese untuk pendidikan kaum muda (ICO, CCU, CCA). Dalam karya pastoral, mereka berkarya di daerah-daerah peternakan dan di daerah-daerah pinggiran di beberapa kota besar. Berkaitan dengan karisma misioner, mereka berkarya untuk menekankan aspek misioner Gereja di paroki-paroki. Dalam pembinaan calon imam, mereka mengelola seminari-seminari.
Dewasa ini Gereja menghadapi masalah penyebaran sekte-sekte, kesulitan ekonomi kaum terpinggir dan para pekerja, situasi masyarakat multi-etnik dan urbanisasi di dalam negeri.
Karisma Xaverian, dengan ciri khasnya yang terarah pada kary misi, perpusat pada Kristus, hidup religius, dan aspek kekeluargaan yang kental, menemukan tanah yang sangat subur di Meksiko. Itulah sebabnya saat ini terdapat 119 orang Xaverian dari Meksiko, yang bekerja di berbagai karya misi Xaverian di seluruh dunia.